18 Februari 2009

Lautan Pasir, Gunung Bromo dan Gunung Batur



satu2 nya pura di gunung bromo





Setelah puas banget menikmati panorama gunung bromo dari atas gunung penanjakan kita langsung menuju Lautan Pasir, gunung bromo dan gunung batur. Jarak ketiga tempat itu dalam satu area.


Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, kita ga bisa pakai kendaraan karena kendaraannya akan parkir di tempat yang disediakan. Jadi kalau males jalan kita bisa sewa kuda range harga sekitar 50rb-70rb kalau untuk orang local kalau mereka tahu kita bukan orang indo bisa jadi ditawari harga sampe 100rb. Kebetulan kemarin saya jalan kaki pulang pergi tapi lumayan berat karena menanjak dan jaraknya jauh belum lagi setelah sampai di kaki gunung bromo kita harus menaiki tangga yang mencapai 250 anak tangga udah gitu debu nya banyak banget, jadi saran saya buat yang ga kuat jalan lebih baik berangkat nya naik kuda tapi pulangnya jalan kaki aja karena medannya menurun dan tidak terlalu sulit.


Menurut info dari guide kita, lautan pasir di sekitaran gunung bromo luasnya mencapai 10 km². Daerahnya gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan yang mengering. Terus tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat menyulitkan kita bernafas.

Sampainya di puncak Bromo yang tingginya 2.392 m, kita bisa ngelihat aktifitas gunung bromo yang mengeluarkan asap, kita juga bisa ngeliat pemandang kebawah dan bisa ngeliat lautan pasir dengan pura ditengah tengahnya. Asap nya gunung bromo sangat berbau belerang, buat yang ga kuat bisa batuk2 dan sulit bernapas.

Info dari teman dan dari internet katanya musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d Oktober dan bulan Desember s/d Januari. Waktu ke Bromo saya pakai sepatu olahraga , dan ternyata pas saya buka sepatu saya, banyak banget pasir di dalamnya. Bener2 deh ga nyangka ternyata kecil2 banget butir pasirnya sampai masuk ke sepatu. Kalau jalan2 ke daerah malang jangan lupa mampir ke Gunung Bromo yah.

Gunung Bromo "Negeri Diatas Awan"





Liburan bulan Desember 2008 kita akhirnya jadi berangkat ke Gunung Bromo, Jawa Timur. Karena kita menginap di Yogjakarta, jadi kita berangkat dari Yogjakarta menuju Hotel Armi di Malang. Perjalanan menggunakan mobil dari Jogjakarta ke Malang dengan berbekal GPS dan mobil toyota fortuner yang diisi 7 orang, untungnya 1 orang lagi ketemuan di malang (hikss,, ngepas bgt) memakan waktu 11 jam dengan catatan berhenti untuk di beberapa tempat makan. Sampai hotel jam 9 malam lalu siap2 tidur dan bangun lagi jam 1 pagi.

Perjalanan dari Hotel Armi ke Gunung Bromo menggunakan travel colt dengan 2 buah mobil Rama Travel, karena kita ber 8 jadi agak mengerikan kalau 9 orang (termasuk supir) dalam satu mobil dikarenakan jalannya yang curam. Sebenarnya ada pilihan lain kalau kita tidak mau naik colt yaitu naik mobil Jeep tapi mobil jeep nya baru bisa kita sewa di sekitaran bromo dan harganya sekitar 300rb, bisa muat untuk 5 orang kayanya. Kalau naik jeep jalan yang dilalui adalah daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat kita tersesat kalau kata supir travelnya.


Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 2 jam melewati bukit yang berkelok kelok tajam dan gelap, agak menyeramkan memang tapi semuanya bisa dilalui. Seru banget rasanya bisa melihat lampu2 yang indah di Malang di Pagi hari dan merasakan sejuknya kota malang. Tujuan pertama kita adalah ke Puncak Pananjakan melihat keindahan alam pegunungan yang berada di kaldera Tengger, yaitu Gunung Batok dan Gunung Bromo. Kita sampai di Puncak Pananjakan jam 4 pagi, jam segitu saja parkirannya udah penuh, semakin siang parkirannya bisa sampai bawah dan mau ga mau kalau ga mau kecapean harus naik ojeg yg disewakan antara 5rb-10rb, untungnya kita tdk perlu sewa ojeg karena hanya 200meter sudah sampai tempat melihat sunrisenya.

Pas kita turun dari mobil, kita langsung disajikan dengan udara yang dingin sekali apalagi kita kena hujan juga, jadi double dingin. O,iya jangan kaget kalau pas turun kita langsung ditawarin beberapa barang, saya saja langsung beli Topi Kupluk dan Sarung Tangan 20rb, Penyewaan Jaket 10rb. Padahal udah pake baju 3 lapis, syal, kaos kaki tapi tetap saja badan rasanya beku semua. O,iya terus jangan harap bisa milih2 warna nya soalnya gelap dan Cuma dikasih liat pake senter doang.

Setelah itu kita lanjut menuju tempat yang sudah disediakan untuk melihat terbitnya matahari, bagus banget dan penuh banget karena pas liburan akhir tahun, banyak bule dan orang luar yang berkunjung kesini. Karena jauh dari mana-mana jadinya makanan dan toilet jadi mahal sekali, harga ke toiletnya 2000 (seperti harga di Jakarta). Dari puncak gunung pananjakan kita bisa ngeliat hamparan laut pasir dan meyaksikan kemegahan Gunung Semeru yang buaguss banget, kita kaya berada di atas awan gitu, awannya dibawah kita gerak2 menutupi gunung bromo, semeru, pokoknya bagus banget deh sayangnya pas hari saya datang itu lagi hujan rintik2 jadi moment sunrise nya ga ada, tapi itu aja udah bikin saya puas.